Rabu, 06 November 2013

Apakah Merokok Menambah Teman?

1880824edit-305x175Pernah menonton film aksi mata-mata? Pada tahun ’90-an, banyak mata-mata yang dilatih untuk merokok agar bisa memasuki sebuah komunitas dengan mudah. Karena, sembari merokok dan menawarkan rokok kepada orang di sekitarnya, banyak informasi yang bisa dikorek dari sebuah pembicaraan santai dua orang yang sedang santai merokok. Suasana yang tegang bisa dicairkan berkat rokok.
Apakah hal itu juga berlaku dalam kehidupan sebenarnya? Di dunia nyata, banyak orang yang tidak tahan pada bau asap, bahkan bau rokok itu sendiri. Kalau kamu sambil merokok menghampiri sekumpulan orang-orang yang sedang tidak merokok, kemungkinan besar ada beberapa orang yang akan menjauh dari asap yang kamu kebulkan. Bahkan mereka mungkin juga akan mengajak beberapa orang lagi untuk ikut pergi.
Hidup bukanlah film, di mana apapun bisa dibuat kelihatan keren. Adakalanya orang menghargai kesopanan dan kesantunan dalam bergaul, apalagi di dunia yang isinya beranekaragam manusia dengan nilai-nilai berbeda satu sama lain. Kesimpulannya, belum tentu apa yang kita anggap keren juga dianggap cool oleh orang lain. Menambah teman baru, yang terkesan dengan tingkah kita, tidak perlu dilakukan dengan cara menawarkan rokok atau menunjukkan bahwa kamu merokok.
Berusaha terlihat keren seperti dalam film-film masih bisa diterima kalau dilakukan dalam batas-batas kewajaran. Tapi begitu hal itu mengganggu hak pribadi orang lain agar bisa menghirup udara segar, di mata mereka kamu sudah dinilai sebagai pengganggu. Hilang sudah kesempatan untuk menambah teman. Jadi, buktikan bahwa kamu mampu menambah teman kapan pun di mana pun dengan menunjukkan bahwa kamu Keren Tanpa Rokok.

0 komentar:

 
Design by WordPress Themes | Bloggerized by Facebook Themes